Silahkan add facebook-ku disini

FACEBOOK

Follow twitter-ku disini

@Arkun_7

Matur suwun

Kategori Artikel

By Ari Kuncoro. Diberdayakan oleh Blogger.

Syukurku atas segala nikmat-Mu ya Allah.

post on: Senin, 19 Maret 2012
Sebuah perjalanan hidup memang serasa lama padahal singkat, sampai sekarangpun aku belum sempurna memahami apa itu arti kehidupan, berusaha mengumpulkan bekal untuk pertemuan, namun hembusan nafas ini masih berkata bahwa aku harus lebih baik dengan seiring bertambahnya usia.

Alhamdulillah, sujud syukur atas segala nikmat-Mu ya Robb, di usiaku yang tepat 26 tahun semoga kedepan menjadi pribadi yang lebih baik. Amin

Banyak sahabat yang mengucapkan selamat milad, rasanya sangat membahagiakan ketika mereka mendo'akan kebaikan untukku dimasa mendatang, dan semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya. Amin

Ya, aku memang harus melangkah terus untuk memperbaiki diri, dengan niat yang lurus untuk meraih ridha-Nya, semoga Allah menyempurnakan setiap amalanku, karena hanya dengan rahmat-Nya aku bisa menjalani kehidupan yang penuh arti ini.

Do'a yang panjang ini akan menambah motifasiku untuk menjalani hari-hari berikutnya. Bismillah

NYALAKAN PELITA DIRI KITA

post on: Kamis, 15 Maret 2012
pelita 
Malam yang gelap gulita, seorang buta berpamitan pulang dari rumah sahabatnya. Sang sahabat membekalinya dengan sebuah pelita. Orang buta itu terbahak berkata: “Buat apa saya bawa pelita? Kan sama saja buat saya! Saya bisa pulang kok.”
Dengan lembut sahabatnya menjawab, “Ini agar orang lain bisa melihat kamu, biar mereka tidak menabrakmu.” Akhirnya orang buta itu setuju untuk membawa pelita tersebut. Tak berapa lama, dalam perjalanan, seorang pejalan menabrak si buta. Dalam kagetnya, ia mengomel, “Hei, kamu kan punya mata! Beri jalan buat orang buta dong!” Tanpa berbalas sapa, mereka pun saling berlalu
Lebih lanjut, seorang pejalan lainnya menabrak si buta. Kali ini si buta bertambah marah, “Apa kamu buta? Tidak bisa lihat ya? Aku bawa pelita ini supaya kamu bisa lihat!” Pejalan itu menukas, “Kamu yang buta! Apa kamu tidak lihat, pelitamu sudah padam!” Si buta tertegun.. Menyadari situasi itu, penabraknya meminta maaf, “Oh, maaf, sayalah yang ‘buta’, saya tidak melihat bahwa Anda adalah orang buta.” Si buta tersipu menjawab, “Tidak apa-apa, maafkan saya juga atas kata-kata kasar saya.” Dengan tulus, si penabrak membantu menyalakan kembali pelita yang dibawa si buta. Mereka pun melanjutkan perjalanan masing-masing.
Dalam perjalanan selanjutnya, ada lagi pejalan yang menabrak orang buta kita. Kali ini, si buta lebih berhati-hati, dia bertanya dengan santun, “Maaf, apakah pelita saya padam?” Penabraknya menjawab, “Lho, saya justru mau menanyakan hal yang sama.” Senyap sejenak. secara berbarengan mereka bertanya, “Apakah Anda orang buta?” Secara serempak pun mereka menjawab, “Iya.,” sembari meledak dalam tawa. Mereka pun berupaya saling membantu menemukan kembali pelita mereka yang berjatuhan sehabis bertabrakan.
Pada waktu itu juga, seseorang lewat. Dalam keremangan malam, nyaris saja ia menubruk kedua orang yang sedang mencari-cari pelita tersebut. Ia pun berlalu, tanpa mengetahui bahwa mereka adalah orang buta. Timbul pikiran dalam benak orang ini, “Rasanya saya perlu membawa pelita juga, jadi saya bisa melihat jalan dengan lebih baik, orang lain juga bisa ikut melihat jalan mereka.”
Pelita melambangkan terang kebijaksanaan. Membawa pelita berarti menjalankan kebijaksanaan dalam hidup. Pelita, sama halnya dengan kebijaksanaan, melindungi kita dan pihak lain dari berbagai aral rintangan (tabrakan!).

REFLEKSI

Sibuta pertama mewakili mereka yang terselubungi kegelapan batin, keangkuhan, kebebalan, ego, dan kemarahan. Selalu menunjuk ke arah orang lain, tidak sadar bahwa lebih banyak jarinya yang menunjuk ke arah dirinya sendiri. Dalam perjalanan “pulang”, ia belajar menjadi bijak melalui peristiwa demi peristiwa yang dialaminya. Ia menjadi lebih rendah hati karena menyadari kebutaannya dan dengan adanya belas kasih dari pihak lain. Ia
juga belajar menjadi pemaaf.
Penabrak pertama mewakili orang-orang pada umumnya, yang kurang kesadaran, yang kurang peduli. Kadang, mereka memilih untuk “membuta” walaupun mereka bisa melihat.
Penabrak kedua mewakili mereka yang seolah bertentangan dengan kita, yang sebetulnya menunjukkan kekeliruan kita, sengaja atau tidak sengaja. Mereka bisa menjadi guru-guru terbaik kita. Tak seorang pun yang mau jadi buta, sudah selayaknya kita saling memaklumi dan saling membantu.
Orang buta kedua mewakili mereka yang sama-sama gelap batin dengan kita. Betapa sulitnya menyalakan pelita kalau kita bahkan tidak bisa melihat pelitanya. Orang buta sulit
menuntun orang buta lainnya. Itulah pentingnya untuk terus belajar agar kita menjadi makin melek, semakin bijaksana.
Orang terakhir yang lewat mewakili mereka yang cukup sadar akan pentingnya memiliki pelita kebijaksanaan.
Sudahkah kita sulut pelita dalam diri kita masing-masing? Jika sudah, apakah nyalanya masih terang, atau bahkan nyaris padam? JADILAH PELITA, bagi diri kita sendiri dan sekitar kita.

Sebuah pepatah berusia 25 abad mengatakan: Sejuta pelita dapat dinyalakan dari sebuah pelita, dan nyala pelita pertama tidak akan meredup. Pelita kebijaksanaan pun, tak kan pernah habis terbagi.
Bila mata tanpa penghalang, hasilnya adalah penglihatan. Jika telinga tanpa penghalang, hasilnya adalah pendengaran. Hidung yang tanpa penghalang membuahkan penciuman. Pikiran yang tanpa penghalang hasilnya adalah kebijaksanaan.

http://adiwarsito.wordpress.com

ILMU PENGETAHUAN MENEMUKAN TANDA-TANDA KEHANCURAN BUMI

post on:

Yellowstone : Gunung Api Raksasa Yang Siap Meletus

Ada beberapa skenario kiamat yang disusun oleh para ilmuwan di berbagai bidang berdasarkan data-data empiris dan ilmiah sesuai dengan bidang mereka masing-masing. Meskipun kebanyakan data empiris dan ilmiah yang dihimpun oleh para ilmuwan tidak memberikan tanggal pasti kapan kiamat—atau setidaknya bencana global tersebut tiba.
Banyak ilmuwan yang memberikan kesimpulan bahwa bencana global kemungkinan besar akan terjadi pada akhir tahun 2012, seperti yang dijelaskan oleh Lawrence E. Joseph, penulis keturunan Yahudi berkebangsaan Amerika Serikat, dalam buku “Kiamat 2012” (Apocalypse 2012).
Dari beberapa skenario kiamat yang ditawarkan oleh para ilmuwan termasuk Lawrence E. Joseph, maka dapat diambil dua kategori besar skenario kiamat, yaitu kiamat yang berasal dari bumi dan kiamat yang berasal dari angkasa, terlepas dari benar-tidaknya kesimpulan bahwa 2012 merupakan hari kiamat—atau setidaknya tanda awal kiamat sebelum tanda-tanda besar lainnya muncul.
Skenario pertama tentang kiamat rupa-rupanya disebabkan oleh aktivitas bumi yang berlebihan dan, atau menunjukkan sebuah anomali yang tidak lagi terjadi sejak 10.000 tahun lalu.
Anda pernah mendengar tentang taman nasional Yellowstone, Amerika Serikat? Taman nasional Yellowstone terkenal memiliki geyser bernama Old Faithful, yang mampu menyemburkan lebih dari 3.000 liter air dalam waktu kurang dari sepuluh detik. Geyser tersebut rupanya tidak hanya menjadi pusat perhatian para wisatawan yang berkunjung ke taman nasional tersebut, tapi juga para ahli vulkanologi dan geologi yang menyatakan bahwa taman nasional Yellowstone merupakan sebuah gunung berapi raksasa yang berpotensi meletus.
Yakinlah, Anda tidak salah membaca dan saya juga tidak salah mengetik. Anda mungkin bertanya, jika memang taman nasional itu sebuah gunung berapi lalu di mana letak kerucutnya, puncaknya dan kawahnya? Ketika banyak orang menyaksikan keindahan geyser di taman nasional tersebut, mereka sebenarnya tidak sadar bahwa mereka sedang berada di tengah kawah gunung berapi raksasa. Begitu besar diameter kawah Yellowstone, sampai-sampai kita harus terbang untuk melihat kawah taman nasional tersebut secara keseluruhan.
Sekarang, banyak ilmuwan yang menyatakan bahwa taman nasional tersebut merupakan sebuah gunung berapi raksasa yang siap meletus. Kenyataan bahwa Yellowstone kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanis merupakan sebuah anomali yang patut disambut dengan sikap waspada.
J. Tuzo Wilson, seorang ahli geofisika Kanada, yang terkenal dengan teorinya tentang lempeng tektonik, pernah menjelaskan bahwa sebenarnya Yellowstone terletak dalam sebuah ujung barisan gunung api yang tertidur. (Ilmu Pengetahuan Populer, 1999, 2: 228).
Pernyataan Wilson dan kebanyakan ahli geologi lainnya memberikan kita sebuah pemahaman bahwa para ahli geologi telah menyadari bahwa Yellowstone merupakan sebuah gunung berapi yang pernah meletus dan kini menunggu untuk meletus lagi. Bahkan geyser yang menjadi ciri khas taman nasional itu membuktikan bahwa ada sebuah dapur magma aktif.
Kini mungkin saja Yellostone akan menunggu sebuah saat yang tepat sebelum bangun dari tidurnya yang panjang. Jika Yellowstone meletus maka dapat dipastikan bahwa seluruh dunia akan merasakan dampaknya, Amerika Serikat akan luluh-lantak, kemudian disusul kawasan Pasifik dan Atlantik. Kawasan Eurasia, Afrika dan Australia akan tertutup abu, udara menjadi beracun, dan matahari tidak akan pernah terbit selama sekitar sepuluh tahun—bumi akan kembali pada jaman es.
Itu baru Yellostone, belum aktivitas gunung api aktif lainnya misal di Indonesia, Anaka Krakatau, Toba, dll

Magnetosfer Bumi (Sabuk Van Allen) Melemah

Anomali selanjutnya ditunjukkan oleh semakin melemahnya kekuatan magnetosfer bumi. Secara sederhana magnetosfer bumi merupakan sebuah lapisan medan magnet bumi yang bertugas melindungi bumi dan semua penghuninya dari radiasi matahari. Magnetosfer bumi juga memengaruhi pola dan ara pergerakan migrasi spesies hewan tertentu seperti burung camar hingga ikan paus. Tanpa magnetosfer maka bumi akan menjadi sebuah planet tandus yang terus menerus dihujani radiasi matahari. Tanpa magnetosfer, Anda tidak akan dapat keluar rumah tanpa menggunakan pakaian anti radiasi, layaknya pekerja rekator nuklir, atau kulit Anda akan terbakar radiasi dalam waktu kurang dari lima detik.
Franklin M. Branley menjelaskan bahwa sabuk Van Allen, diambil dari nama seoarang anstronom Amerika Serikat, James Van Allen, bertugas melindungi bumi dari radiasi matahari. Sabuk tersebut membentang mulai ketinggian 640 km hingga ketinggian 40.000 km. (Ilmu Pengetahuan Populer, 1999, 1: 104).
Anomali dalam magnetosfer rupanya ditunjukkan dengan semakin melemahnya kekuatan magnetosfer bumi jika dibandingkan 200 tahun lalu. Kini magnetosfer bumi bahkan mengalami sebuah keretakan sepanjang 160.000 kilometer di atas Atlantik, para ilmuwan ahli geologi menyebutnya sebagai anomali Atlantik Selatan. (Joseph, 2008: 65).
Keretakan magnetosfer bumi, menjadi tanda awal dari lenyapnya kekuatan magnetosfer, rupanya membawa dampak serius bagi semua penghuninya, temasuk manusia. Karena lapisan medan magnet bumi tidak hanya berfungsi sebagai perisai anti radiasi, namun juga sebagai sebuah mekanisme yang menjaga kestabilan bumi dan keseimbangan biosfer.
Tanpa medan magnet bumi, maka ekosistem bumi menjadi terganggu. Hewan-hewan yang menggunakan medan magnet sebagai penunjuk arah akan kehilangan kemampuan navigasi. Spesies yang kehilangan kemampuan navigasi jelas akan berpotensi menuju kepunahan. Hilangnya salah satu bagian penting dalam biosfer tentu akan disusul hilangnya bagian lain dalam biosfer, sehingga keseimbangan biosfer yang rapuh akan hancur berantakan.
Semua itu hanya disebabkan oleh hilangnya magnetosfer, yang keberadaannya sering tidak kita sadari. Lenyapnya magnetosfer juga membuat permukaan bumi akan segera terbakar radiasi matahari yang sangat hebat, dan dengan segera membuat permukaan bumi akan hangus terbakar.
Lalu apa yang membuat kekuatan magnetosfer semakin melemah? Inilah pertanyaan mendasar yang mungkin muncul di pikiran Anda. Para ilmuwan yakin inti bumi berupa logam cair dengan panas mencapai sekitar 3.900 derajat celcius. Rotasi inti cair bumi itu membuat sebuah efek medan magnet bumi yang mampu membuat jarum kompas menunjukkan arah utara-selatan.(Sagan dan Leonard, 1982: 36) Sayangnya, semakin lama rotasi inti bumi tersebut semakin lambat, dan tidak mustahil akan berhenti, yang mengakibatkan semakin lemahnya kekuatan magnetosfer. Singkat kata, lenyapnya kekuatan magnetosfer membuat bumi berada dalam kekacauan dan kiamat.

Badai Matahari

Skenario kedua tentang kiamat datang dari kegelapan angkasa raya. Matahari yang kita kenal sebagai sumber energi primer bumi, rupanya tidak selamanya memberikan kebaikannya kepada semua anggota tata surya. Berulang-kali kekuatan matahari yang sedemikian besar hampir menewaskan semua kahidupan bumi dengan serangan radiasi matahari, hingga pengaruhnya terhadap aktivitas badai yang berlebihan pada lima tahun terakhir.
Radiasi matahari merupakan sebuah bentuk ledakan yang diakibatkan oleh perubahan medan magnet matahari. Saya sendiri tidak begitu mengerti tentang bagaimana terjadinya dan mengapa radiasi matahari terbentuk dan bagaimana reaksi dari bintik matahari dengan pancaran radiasi yang sangat berbahaya. Namun, yang jelas, radiasi matahari mempu mencapai dan terlepas menuju tata surya, termasuk bumi.
Beruntung, bumi memiliki magnetosfer yang menahan kekuatan radiasi tersebut, namun terkadang kekuatan radiasi yang begitu besar mampu membuat aktivitas listrik di seluruh dunia menjadi terganggu.
Seringkali aktivitas matahari yang berlebihan mampu membuat listrik di kota-kota besar di dunia menjadi padam hingga terjadinya gangguan pada gelombang radio. Pada dunia modern di mana listrik menjadi sebuah kekuatan yang tidak terpisahkan, padamnya arus listrik akan membuah semua kegiatan dan teknologi modern lumpuh seketika.
Kini banyak ilmuwan mulai menemukan bertumpuk-tumpuk bukti baru bahwa aktivitas matahari yang berlebihan menjadi salah satu penyebab meningkatnya aktivitas badai. Jika memang ada hubungan antara aktivitas matahari dengan tingginya aktivitas badai, maka banyak ilmuwan yang memperkirakan bahwa tahun 2012 aktivitas badai di seluruh dunia akan mengingkat pesat, akibat tingginya aktivitas matahari saat itu.
Aktivitas matahari pada tahun 2012 yang mengingkat pesat rupanya sesuai dengan daur aktivitas matahari, yang kini telah banyak dijelaskan oleh para ilmuwan.

Tumbukan Komet Dan Asteroid

Anomali yang berasal dari angkasa tidak hanya terbatas pada pengaruh dan aktivitas matahari semata, tapi juga pada aktivitas dan perilaku seluruh tata surya terhadap gerakan galaksi.
Lawrence E. Joseph menjelaskan bahwa kini tatasurya sedang berada dalam sebuah awan energi galaksi bima sakti, yang terdiri dari wilayah bermedan magnet tinggi yang menyebabkan seluruh tata surya menghasilkan gelombang kejut yang akan mempengaruhi semua anggota tata surya. (Joseph, 2008: 152-153)
Sebelum membahas efek guncangan terhadap tata surya, ada baiknya kita mengamati aktivitas dan potensi bencana yang berasal dari anggota tata surya yang lain. Para ilmuwan khawatir ada sebuah bencana tersembunyi yang berasal dari tepi tata surya, potensi bencana tersebut berasal dari pusat penyimpanan komet di Awan Oort, asteroid di Sabuk Kuiper, dan sabuk asteroid pada jalur Mars dan Jupiter. Jika kita mengambil Pluto sebagai awal pembagian, maka akan mendapatkan bentuk pembagian seperti ini, Pluto, Sabuk Kuiper, dan Awan Oort.
Singkatnya awan tersebut berada pada bagian paling tepi di tata surya Awan Oort, diberi nama sesuai penemunya yaitu Jan Hendrik Oort, merupakan sebuah awan besar yang mengandung sekitar seratus milyar inti komet yang terentang hingga jarak lima belas trilyun kilometer, dari sinilah semua komet yang kita kenal dilahirkan. Awan tersebut mengandung inti komet dengan diameter yang beragam mulai dari satu kilometer hingga lebih dari delapan puluh kilometer. (Sagan dan Leonard, 1984: 174)
Pada tahun 1950-an, Astronom Amerika Serikat bernama F. L. Whipple, menjajukan pendaptnya banwa sebenarnya komet hanya terdiri dari es dan gas-gas beku lain layaknya bola salju yang kotor. (Encyclopedia Americana, 1991, 2: 365-369). Tapi, kini, banyak ahli astronomi sepakat bahwa “markas” komet di Awan Oort merupakan induk dari komet pembunuh. Sedikit saja gerakan salah dari gaya gravitasi bintang, atau efek lainnya, akan melepaskan komet dari induknya. Salah satu bukti kuat dari tabrakan komet pembunuh terekam dengan jelas di permukaan Jupiter.
Tahun 1994, sebuah komet pembunuh bernama Shoemaker-Levy 9 menabrak Jupiter hingga membuat sebuah luka sebesar bumi di planet tersebut.
Baru-baru ini saya sempat berkunjung ke PP Iptek, di Taman Mini, Jakarta. Ketika berkeliling saya sempat melihat sebuah poster yang dipasang memanjang dari atas ke bawah berjudul, “Teleskop Hubble Menangkap Bencana”.
Terus terang saya kaget tetkala melihat ada foto yang menampakkan akibat benturan komet Shoemaker-Levy 9 di Jupiter. Pada gambar tersebut terlibat dua noda merah kecil yang melukai planet terbesar itu, kita melihat noda merah itu tampak kecil karena dibandingkan dengan ukuran planet tersebut, tetapi apabila dibandingkan dengan bumi, maka noda bekas benturan itu akan nampak sama besar. Secara gampang, apabila ada komet pembunuh sebesar Shoemaker-Levy 9 benar-benar menabrak bumi, maka dapat dipastikan bumi akan binasa, dan semua bentuk kehidupan yang kita kenal akan musnah.
Ancaman terhadap bumi tidak hanya berasal dari Awan Oort, tapi juga dapat berasal dari Sabuk Kuiper, hingga jalur asteroid Mars-Jupiter. Sabuk Kuiper dikenal sebagai lintasan asteroid-asteroid besar yang mungkin memiliki potensi sama mematikannya dengan komet dari awan Oort.
Apabila Pluto, Sedna hingga TRM 11-RM 2 dikeluarkan dari definisi planet menjadi asteroid, maka Pluto Sedna hingga TRM 11-RM 2 merupakan asteroid yang sangat besar. Kita tahu Pluto memiliki ukuran sebesar bulan, sehingga Anda pasti bisa membayangkan akibatnya, jika Pluto menghajar bumi. Lintasan asteroid Mars-Jupiter tampaknya juga menyimpan potensi bencana serupa, seperti halnya sepupunya yang berada di tepi tata surya.
Tahun 1925, Jan Hendrik Oort menerbitkan sebuah teori tentang rotasi galaksi berdasarkan bukti-bukti dari observasi yang telah dilakukannya. Oort memperhitungkan jarak matahari dari pusat galaksi sebagai tolak ukur untuk mengekur rotasi galaksi dan kecepatan orbitnya. (Encyclopedia Americana, 1991, 17: 757). Dengan kata lain, matahari dan seluruh tata surya juga melakukan sebuah revolusi dengan mengorbit pada pusat galaksi bima sakti.
Para ilmuwan dari abad sembilan belas mungkin beranggapan bahwa tatasurya merupakan sebuatu bentuk statis yang diam pada tempanya. Mereka tidak mengerti bahwa matahari sebenarnya melakukan revolusi sebagaimana yang dilakukan planet terhadap matahari. Dengan begitu, revolusi galaksi bima sakti, bisa jadi berakibat pada revolusi matahari dan seluruh tata surya. Celakanya, revolusi tata surya kini sedang melewati awan energi di galaksi bima sakti yang menyebabkan terjadinya guncangan terhadap tata surya, layaknya pesawat yang terbang melintasi cuaca buruk. Guncangan energi, akibat awan energi sungguh berakibat buruk bagi tata surya, dapat memicu hujan komet pembunuh yang berasal dari Awan Oort dan Sabuk Kuiper. Jika itu terjadi maka dapat dipastikan bumi dan planet-planet yang lain akan merasakan bencana akibat hujan komet, dengan dampak yang berbeda-beda.

Dari beragam anomali diatas, kita dapat merangkai perkiraan bagaimana kejadian dari kiamat 2012—jika hal itu benar-benar terjadi.

Pertama, aktivitas matahari yang meningkat pesat pada tahun tersebut, memicu munculnya aktivitas badai yang berlebihan di seluruh dunia, lebih-lebih radiasi matahari kelak akan semakin mudah menembus magnetosfer bumi, akibat semakin lemahnya kekuatan megnetosfer. Sementara itu, perjalanan tata surya melalui awan energi akan menyebabkan guncangan pada seluruh tata surya. Akibatnya tata surya akan semakin panas, guncangan tersebut juga akan memicu hujan komet pembunuh dari wilayah Awan Oort dan Sabuk Kuiper.
Apabila salah komet pembunuh menabrak bumi, maka dapat dipastikan akan terjadi bencana besar yang akan menghancurkan seluruh kehidupan di bumi, para ilmuwan menyebut komet pembunuh sebagai global killer.
Andaikata bumi masih bisa bertahan, baberapa makhluk hidup yang selamat dari benturan komet akan menghadapi bahaya lainnya yaitu letusan beberapa gunung berapi super di Yellowstone, Amerika Serikat, hingga Toba, Indonesia. Sebab benturan komet yang dasyat akan memicu matangnya aktivitas vulkanisme di seluruh dunia, termasuk gunung berapi super. Efek ledakan gunung berapi super akan mempenganruhi seluruh dunia, abu hasil erupsi menutupi seluruh bumi selama sekitar sepuluh tahun, atmosfer menjadi sangat beracun, dan matahari tidak akan terbit selama masa tersebut. Bumi akan musnah dan kehidupan bumi akan sekarat, saat bencana tersebut berakhir maka bumi menghadapi musim dingin nuklir. Saat itu, semua penduduk bumi akan merasakan kepunahan masal seperti yang terjadi 65 juta tahun lalu.
Hal diatas hanyalah sebuah perkiraan dan prediksi para ilmuwan berdasarkan data ilmiah yang mereka peroleh. Memang benar, tidak ada satupun jaminan yang mampu menjamin kiamat akan datang pada tahun 2012, sebagaimana tidak ada satu jaminan bahwa kiamat tidak akan tiba pada tahun itu.
Kiamat merupakan rahasia Tuhan yang paling gelap, sehingga tidak seorangpun yang mampu meramalkan kedatangannya. Namun demikian sungguh beruntunglah bagi siapapun yang telah mempersiapkan kedatangan hari kiamat tersebut, dengan bekal iman dan taqwa. Allahualam.
http://www.kabarindonesia.com

7 MANFAAT ALPUKAT UNTUK KESEHATAN

post on: Minggu, 11 Maret 2012
Siapa yang tidak suka alpukat ?, rasanya lembut dan lezat. Orang orang biasa mengkonsumsinya dengan cara menjadikannya jus. Selain rasanya yang sangat nikmat, mengkonsumsi alpukat memberikan banyak manfaat bagi tubuh kita, salah satu diantaranya adalah baik untuk menjaga keindahan rambut. Akan tetapi selain itu, mengkonsumsi juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan kita. Berikut ini 7 manfaat buah alpukat bagi kesehatan kita.

1. Pencegah Kanker Prostat

Alpukat merupakan salah satu nutrisi yang mampu menghambat pertumbuhan kanker prostat.

2. Pertahanan Dari Kanker Mulut

Penelitian menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam alpukat dapat mencari tumbuhnya sel sel kanker mulut dan menghancurkannya tanpa merusak sel-sel sehat.

3. Pelindung Dari Ancaman Kanker Payudara

Alpukat memiliki kandungan asam oleat, yang telah terbukti untuk mampu mencegah kanker payudara yang dilakukan dalam berbagai penelitian.

4. Kesehatan Mata

Alpukat memiliki lebih banyak zat lutein karotenoid dibandingkan buah buahan lainnya yang biasa kita konsumsi. Lutein mampu melindungi terhadap degenerasi makula dan katarak.

5. Kesehatan Jantung

Satu gelas alpukat memiliki 23% folat dari jumlah kebutuhan folat dalam sehari hari. Studi menunjukkan bahwa orang yang mengkonsumsi makanan yang kaya akan folat memiliki potensi yang lebih rendah dari serangan penyakit jantung dibandingkan mereka yang tidak pernah mengkonsumsinya. Vitamin E dan lemak tak jenuh tunggal dalam alpukat juga bagus untuk jantung Anda.

6. Pencegahan Stroke

Tingginya tingkat folat dalam alpukat juga mampu melindungi dari serangan penyakit stroke. Orang yang mengkonsumsi makanan yang kaya akan folat memiliki risiko yang lebih rendah dari kemungkinan terserang penyakit stroke dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsi makanan yang kaya akan folat.

7. Sumber Vitamin E Terbaik

Alpukat adalah buah buahan yang menghasilkan vitamin E terbaik, vitamin yang sangat penting yang melindungi tubuh kita dari berbagai serangan penyakit dan membantu memelihara kesehatan secara keseluruhan. Mengkonsumsi alpukat memang menguntungkan dan memiliki banyak manfaat, sayangnya tidak semua daerah dapat menghasilkan buah ini, sehingga harga buah ini relatif mahal. Tapi meskipun mahal, usahakan anda tetap mengkonsumsinya!

Sumber: Healthdiaries

"ALAY" MERUSAK BAHASA

post on: Kamis, 08 Maret 2012
Teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini tumbuh demikian pesatnya, bahkan sampai ke desa pelosokpun. Pemakainyapun, ya ampun, anak TK sudah memegang HP untuk menginformasikan kepada orang tuanya bahwa sudah bisa dijemput pulang, maklum orang tua sekarang juga sudah begitu sibuk sehingga kadangkala lupa untuk menjemput anaknya. Demikian juga sarana komunikasi jejaring sosial, Facebook, twitter, dll yang sudah sangat meluas penggunaannya. Entah karena alasan menghemat pulsa atau memang telah terbiasa pakem bahasa gaulnya sehingga seringkali mereka menggunakan bahasa-bahasa singkatan yang unik atau bahasa lisan yang dipaksanakan untuk dituliskan. Contohnya peyutq cakit, tangen amu cay, amu d5na cih, dan masih banyak lagi.

Pakar linguistik dari UKP Surabaya Prof. Dr. Esther Kuntjara menilai sejumlah situs jejaring sosial di dunia maya seperti “facebook”, “twitter”, dan sejenisnya telah merusak bahasa. “Hal itu karena dunia maya menggunakan bahasa lisan yang ditulis, bukan bahasa tulis atau bahasa lisan, sehingga bahasa lisan yang ditulis dapat mengacaukan bahasa baku,” katanya dalam seminar “Language in The Online and Offline World (LOOW)” . Esther menyatakan bahasa lisan yang ditulis itu dikenal dengan istilah “alay.”Istilah bahasa ’alay’ itu justru ditemukan dari penelusuran melalui facebook dimana dicampuraduk antara tulisan, lisan, dan gambar, sehingga semuanya menjadi kacau. Kekacauan bahasa itu terlihat karena peletakan gambar yang seenaknya dan kadang emosi juga diungkapkan secara tidak tepat, misalnya, kalau menyatakan tertawa keras ditulis dengan simbol-simbol aneh, padahal mungkin saja penulis itu justru sedang marah, bukan tertawa, sehingga semuanya menjadi kacau atau rumit.

Anehnya, katanya, bahasa yang rusak itu justru dianggap sebagai kreatifitas. Penutur bahasa dalam dunia maya memang kreatif, tapi kalau rusak-rusakan apakah masih kategori kreatif ? Indonesia justru sangat tertinggal dalam kosakata baru dalam istilah teknologi informasi, sehingga orang mengambil bahasa aslinya seperti komputer, online, download, upload, website, dan sebagainya. diupayakan download diterjemahkan dengan unduh atau website dengan laman kalah cepat sosialisasi dibandingkan arus masuk informasi yang demikian pesatnya sehinggga tidak laku.

Prof. Ester menambahkan kerusakan bahasa dan mudahnya perubahan identitas dalam dunia maya itu melahirkan generasi yang berani bersikap dan asosial atau individualis. “Bagaimana tidak dikatakan asosial, karena ayah, ibu, dan anak mengetahui kegiatan masing-masing hanya lewat dunia maya. Di dalam facebook, si anak bilang saya sedang mandi, si ibu bilang kalau dirinya sedang makan, dan sebagainya. Semuanya lewat BB (blackberry),”

Apakah ada ya, kontribusi “alay” pada nilai rata-rata UN bahasa Indonesia secara nasional yang rendah ?

Sumber : adiwarsito.wordpress.com

HAK DAN KEWAJIBAN DALAM SEKEPING UANG

post on:
Dari sebuah buku terbitan MLC ‘ Quantum Writing’  pada hal 52 dipaparkan bahwa menulis banyak membawa manfaat ! Menurut Dr. Pennebaker bahwa menulis (1). menjernihkan pikiran (2). mengatasi trauma (3). membantu mendapatkan informasi dan mengingat informasi (4) membantu memecahkan masalah (5). membantu kita terpaksa harus menulis. Barangkali rekaman dari sebuah forum rapat berikut cocok kalau dikatakan bahwa saya menulis artikel ini  sangat membantu saya untuk mengingat informasi akan situasi rapat dan saya juga terpaksa harus menulis.

Dalam forum rapat saya sosialisasikan tentang surat edaran dari pemerintah daerah ke sekolah-sekolah yang menegaskan bahwa jam kerja pegawai negeri sipil (dimaksud guru) adalah 36,5 jam perpekan. Kalau jam kerja 6 hari perpekan berarti dalam satu hari setidaknya harus standby di sekolah sekitar 6 jam lebih.
Tanggapan verbal beragam. Ada pendapat, hal itu memang sudah kewajiban yang harus dilakukan karena guru tugasnya tidak hanya mengajar saja tetapi untuk efektivitas ketercapaian tujuan pembelajaran guru dituntut profesional. Membuat perencanaan, melaksanakan pembelajaran, penilaian dan perangkat administrasi lainnya yang melekat dan harus diselesaikan. Kalau standby diluar jam mengajar dengan tetap tinggal di sekolah, diisi membuat, memeriksa atau menyelesaikan perangkat administrasi maka tujuan pembelajaran insyaAllah akan tercapai.
Lain pendapat mengatakan bahwa hal tersebut diterima saja. Sebuah pendapat  menerima kondisi walaupun mungkin kalau tidak ada edaran dia akan lebih senang lagi tidak perduli tujuan tercapai atau tidak. Ketidakberdayaan pendapat menghampiri peserta lainnya, diam..tak ada pendapat. Barangkali setuju dengan salah satu pendapat diatas, atau bahkan ada pendapat yang tidak diutarakan karena ada kepentingan-kepentingan yang bisa banyak dia kerjakan kalau cukup hadir mengajar ! Kondisi tersebut tentu akan muncul dimanapun daerah yang menerapkan aturan seperti itu. Inilah sebuah gambaran baragam dan berwarnanya manusia dari pendapat, sikap, cara pandang bahkan dalam pengambilan keputusan.
Filosofi sekeping uang menggambarkan bahwa uang logam terdiri atas dua sisi yang masing-masing bergambar. Demikian juga selembar uang kertas pasti terdiri atas dua sisi yang bergambar pula. Sekeping dan selembar uang tersebut pasti tidak akan laku atau bahkan dianggap palsu bila hanya satu sisi saja yang bergambar, yang otomatis tidak bernilai.. Jadi sekeping mata uang atau selembar uang tersebut akan bernilai bila kedua sisinya bergambar sebagaimana mestinya.
Analog dengan rapat guru diatas, dua sisi keping atau lembar uang adalah hak dan kewajiban. Guru berhak untuk menuntut akan haknya, tetapi bersamaan dengan itu guru juga harus/wajib melaksanakan kewajibannya. Kalau kedua hal tersebut beriringan dilakukan maka seorang guru akan memiliki nilai. Saya selaku penanggungjawab pendidikan di sebuah lembaga pendidikan  yang banyak PNS DPKnya sangat setuju dengan aturan jam kerja dari Pemerintah Daerah 100% karena dengan meningkatnya kedisiplinan insyaAllah tujuan pembelajaran dan pendidikan akan meningkat !

Sumber : http://adiwarsito.wordpress.com

PENGETAHUAN : "ASAL MULA NAMA INDONESIA"

post on:

.
Kalau kita flash back walaupun kita belum lahir, sudahkah kita tahu sebenarnya nama Indonesia sebagai negara kita itu asal mulanya bagaimana ? (arti, pemberi nama dan kapan). Apapun profesi kita, akan lebih baik apabila kita mengetahuinya sebagaimana artikel berikut !

Pada zaman purba, kepulauan tanah air disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan tanah air dinamai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa Indoa menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.
Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza’ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab luban jawi (kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatera. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil “Jawa” oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun. Dalam bahasa Arab juga dikenal Samathrah (Sumatra), Sholibis (Sulawesi), Sundah (Sunda), semua pulau itu dikenal sebagai kulluh Jawi (semuanya Jawa).
Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah “Hindia”. Semenanjung Asia Selatan mereka sebut “Hindia Muka” dan daratan Asia Tenggara dinamai “Hindia Belakang”. Sedangkan tanah air memperoleh nama “Kepulauan Hindia” (Indische Archipel, Indian Archipelago, l’Archipel Indien) atau “Hindia Timur” (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang juga dipakai adalah “Kepulauan Melayu” (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l’Archipel Malais).
Pada jaman penjajahan Belanda, nama resmi yang digunakan adalah Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur).
Eduard Douwes Dekker ( 1820 – 1887 ), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu Insulinde, yang artinya juga “Kepulauan Hindia” ( Bahasa Latin insula berarti pulau). Nama Insulinde ini kurang populer.
Indonesia
Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan ( 1819 – 1869 ), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl ( 1813 – 1865 ), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.
Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis:
“… the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians”.
Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (Srilanka) dan Maladewa. Earl berpendapat juga bahwa bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.
Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah “Indian Archipelago” terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.
Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan:
“Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago”.
Ketika mengusulkan nama “Indonesia” agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama “Indonesia” dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.
Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826 – 1905 ) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air pada tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah “Indonesia” di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah “Indonesia” itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indie tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah “Indonesia” itu dari tulisan-tulisan Logan.
Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah “Indonesia” adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.
Nama indonesisch (Indonesia) juga diperkenalkan sebagai pengganti indisch (Hindia) oleh Prof. Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander (pribumi) diganti dengan indonesiƫr (orang Indonesia).
Identitas Politik
Pada dasawarsa 1920-an, nama “Indonesia” yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan tanah air kita, sehingga nama “Indonesia” akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan. Akibatnya pemerintah Belanda mulai curiga dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu.
Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Handels Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun 1908 dengan nama Indische Vereeniging berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.
Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya :
“Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil disebut “Hindia Belanda”. Juga tidak “Hindia” saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesier) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya.”
Di tanah air Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club pada tahun 1924). Pada tahun 1925, Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama “Indonesia”. Akhirnya nama “Indonesia” dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa dan bahasa pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang kini dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda.
Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota Volksraad (Dewan Rakyat; parlemen Hindia Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Hindia Belanda agar nama “Indonesia” diresmikan sebagai pengganti nama “Nederlandsch-Indie”. Tetapi Belanda menolak mosi ini.
Dengan jatuhnya tanah air ke tangan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama “Hindia Belanda”. Dan setelah itu lahirlah bangsa Indonesia.

Sumber : http://adiwarsito.wordpress.com/

TRIK MENGGUNAKAN DATA FORM PADA MS. OFFICE EXCEL 2007

post on: Senin, 05 Maret 2012
Bagi anda yang baru beralih ke office 2007, mungkin anda akan bingung atau menyangka office 2007 tidak selengkap pada office 2003. Karena tiba-tiba tidak menemukan ikon form untuk mengisi data base yang anda kelola pada excel, sebenarnya office 2007 memiliki fitur yang lebih baik dari office 2003 dengan interface yang lebih hidup namun ada beberapa menu tidak ditampilkan pada tab ribonnya.Menurut hemat kami ini berkaitan dengan penghematan tempat karna office 2007 menggunakan interface 2D, sehingga jika semua menu ditampilkan akan memenuhi halaman Workbook tersebut.Sebagai contoh, anda ingin menggunakan excel untuk mengelola database anda, tentu anda akan cepat mengimput data, menedit atau menhapus serta mencari data jika menggunakan data form. Jika masalah anda seperti itu, bagaimana menampilkan dataform pada office 2007.Berikut akan kami berikan cara memunculkan data Form pada excel office 2007.
  1. Misalkan anda ingin menginput record data, seperti contoh Gbr.1

  2. Untuk menampilkan DataForm, klik button costumize quick access toolbar, klik More Commond, selanjutnya akan tampil kotak dialog excel option.

  3. Pada kota dialog excel option, klik button choose commond from.

  4. Pilih Command not in the ribon

     

  5. Klik pada commonds not in the ribon, lalu geser scrol bar sebelah kiri sampai anda melihat form.., kemudian klik ikon tersebut lalu klik button Add ditengah maka anda perhatikan ikon form sudah ada pada kolom sebelah kanan

     

  6. Setelah anda pastikan ikon form ada pada kolom bagian kanan, selanjutnya klik tombol OK, dan pada Quick access toolbar sudah terdapat ikon form, selanjutnya silahkan anda gunakan

  7. Untuk menggunakan, buka tabel database excel anda, tempatkan kursor di bawah field atau di areal data base, sebagai contoh lihat tabel database Gbr.1
  8. Kemudian klik ikon form yang terdapat di Quick Access Toolbar, maka data form akan muncul , silahkan anda isi seperti layaknya anda bekerja pada office 2003
    Selamat mencoba, semoga bermamfaat!!

Daftar Postinganku

“Jika tepat Masa, Ketika, Keadaan dan SIAPA, Cinta adalah Kuasa luar biasa yang tiada bandingannya”

Pengikut

Sarangan

Sarangan
Danau Sarangan